LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
DI BENGKEL IMI MOTOR
OVER HAULSISTEM STARTER
Disusun oleh
NAMA : AKHMAD ROSYADI
KELAS : XII TEKNIK KENDARAAN RINGAN A
NIS : 2905
PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 2 AMUNTAI
2012
I
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : OVER HAUL SISTEM STARTER
DI SUSUN OLEH : AKHMAD ROSYADI
NIS : 2905
PROGRAM STUDY : TEKNIK KENDARAAN RINGAN
TEMPAT PRAKERIN : IMI MOTOR
Laporan ini dibuat untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan penilaian atas semua yang telah saya laksanakan, setelah selesaiPRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKRIN)dari tanggal 12 Maret 2012 s/d 10 Juni 2012
Disahkan oleh Kepala SMK Negeri 2 Amuntai dan Guru-Guru pembimbing.
Semoga dapat diterima sebagai syarat menghadapi pengisian nilai untuk program praktek kerja industri.
Mengetahui,
Pimpinan Workshop, Guru Penguji,
PAHMI ARIS AGUNG P. S,Pd
Nip: 19820816 200604 1 011
Mengesahkan
Kepala SMK Negeri 2 Amuntai
Drs. FALAK SURYADI,MM
Nip: 19610801 198803 1 013
Ii
LEMBAR PENGUJIAN
Dalam kesempatan ini telah dilaksanakan Uji Kompotensi oleh Bapak dan Ibu Guru Teknik Kendaraan Ringan Smk Negeri 2 Amuntai yang telah dilaksanakan pada :
Hari : Senin
Tanggal : 15 Oktober 2012
Mengetahui,
Penguji,
Tjipto Suharsoyo, S.Pd
NIP. 19810703 20064 1 010
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa, pengasih lagi penyayang yang sampai saat ini telah memberikan kesempatan dan kekuatan kepada saya serta rahmat dan karunia-NYA yang telah dilimpahkan sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktek kerja industry di BENGKEL IMI MOTOR yang berjudul :OVER HAUL SISTEM STARTER
Laporan praktek kerja ini merupakan susunan hasil dari beberapa aktivitas kerja yang ada di BENGKEL IMI MOTOR yang di ikuti saya sebagai salah satu peserta praktek kerja industry selama 3 bulan terhitung dari tanggal 12 Maret 2012 s/d 10 Juni 2012
Pelaksanaanpraktek kerja industry ini secara keseluruhan berjalan dengan lancar, kesulitan yang dihadapi selama mengikuti program ini dapat segera diatasi dengan bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Untuk ini saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Fahmi sebagai instruktur bengkel.
2. Kaka Syaifullah sebagai instruktur lapangan.
3. Bapak Falak Suryadi, MM sebagai kepala SMK Negeri 2 Amuntai
4. Aris Agung Prasetya S,Pd Sebagai pembimbing dalam penyusunan laporan ini
5. Bapak dan Ibu Guru SMKN 2 AMUNTAI yang selama ini memberikan dorongan kepada saya
6. Kepada kedua orang tua saya selalu memberikan motivasi semangat yang tinggi kepada saya.
7. Semua pihak yang terkait dalam penyusunan dan pelaksanaan prakerin
Yang telah banyak memberikan bahan atau bimbingan kepada saya. Atas jerih payah yang telah diberikan, saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih.
Saya selaku penulis berharap laporan ini ada gunanya bagi saya sendiri, siswa SMKN 2 Amuntai dan masyarakat pada umumnya.
Amuntai, September 2012
Iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………………... i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………….…………………………. ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………… iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………….. iv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……...………………………………………………………………………. 1
B. Visi Misi Sekolah…………………………………………………………………………… 2
C. Tujuan…………………………………………………………………………………………. 2
D. Sejarah Bengkel……………………………………………………………………………. 3
E. Denah Bengkel……………………………………………………………………………… 3
F. Struktur organisasi........................................................................................................4
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Sistem Starter…..………………………………………………...…………... 5
B. Fungsi starter......................................................................................................................5
C. Komponen starter.............................................................................................................5
D. Prinsip kerja motor starter...........................................................................................8
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Waktu pelaksanaan prakerin ......................................................................................11
B. Pembongkaran starter....................................................................................................11
C. Pemeriksaan komponen starter .................................................................................12
D. Pemasangan .........................................................................................................................18
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………. 21
B. Saran……………………………………………………………………………………………... 22
DAFTARPUSTAKA
Lampiran:
A.Jurnal Kegiatan Prakerin
B.AbsensiPrakerin
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman yang semakin lama semakin modern, maka semakin maju juga perkembangan dunia industry.Setiap perusahaan memerlukan alat angkut yang selalu menggunakan mesin. Apalagi alat-alat mengalami kerusakan, maka jalannya perusahaan tersebut akan kurang lancar, untuk itu dibutuhkan seorang mekanik yang terampil dan berpengalaman yang bertugas untuk memperbaiki segala kerusakan mesin yang ada pada perusahaan tersebut.
Jadi sekarang mekanik dibutuhkan dalam satu perusahaan, agar dapat memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi pada mobil.Agar siswa SMK Teknik Kendaraan Ringan nantinya menjadi seorang yang terampil dan berpengalaman.Maka siswa SMK tersebut harus terjun langsung kedunia industry untuk menerapkan ilmu yang dipelajari di sekolah.Sehingga dengan adanya PRAKERIN ini diharapkan para siswa mampu menjadi seorang mekanik yang terampil dan berpengalaman.
Sekolah menengah kejuuan (SMK) mengajarkn siswanya untuk menjadi
seorang mekanik Yang terampil dan berpangalaman, selain pembelajarannya di lokasi sekolah,sekolah juga mengajarkan ilmu Otomotif di luar sekolah yaitu dengan
mengadakan program PRAKERIN (Z praktek kerja industri) atau di sebut juga PKL
(praktek kerja lapangan) supaya setiap siswa SMK menjadi siswa yang terampil di bidangnya,sehingga setelah lulus nanti sudah punya bekal keterampilan dan
pengalaman kerja, sehingga mudah Zuntuk mencari pekerjaan di masa yang akan datang.
1
B. Visi Dan Misi Sekolah
1. Visi
Menjadi lembaga diklat kejuruan bertaraf internasional yang dapat menghasilkan tenaga kerja terampil tingkat menengah, berjiwa entrepreneur, yang beriman dan bertaqwa, mandiri serta mampu bersaing secara global.
2. Misi
a. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan kurikulum SMK 2 Amuntai.
b. Mengembangkan system pembelajaran berbasis teknologi informasi dan berwawasan lingkungan hidup sekolah.
c. Mengintegrasikan jika entrepreneurship dan imtaq pada setiap mata pelajaran.
d. Menjalin kemitraan dengan komunitas ,lembaga di bidang tata busana,JasaBoga,Teknik Kendaraan Ringan,Teknik Gambar Bangunan,Teknik Sepeda Motor.
e. Menciptakan suasana harmonis dan kekeluargaan bagi semua warga sekolah.
C. TUJUAN
Tujuan diadakan praktek kerja industry :
1. Siswa dapat melakukan pengujian dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya
2. Siswa dapat mengambil informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.
3. Siswa dapat melakukan penetesan/pengujian dilakukan untuk menentukan kesalahan/kerusakan dengan menggunakan peralatan dan teknik yang sesuai.
4. Siswa dapat mengidentifikasi kesalahan dan menentukan langkah perbaikan yang diperlukan.
5. Siswa dapat melakukan kegiatan pengujian dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Kese-lamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusa-haan
2. Siswa dapat mengambil informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.
3. Siswa dapat melakukan penetesan/pengujian dilakukan untuk menentukan kesalahan/kerusakan dengan menggunakan peralatan dan teknik yang sesuai.
4. Siswa dapat mengidentifikasi kesalahan dan menentukan langkah perbaikan yang diperlukan.
5. Siswa dapat melakukan kegiatan pengujian dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Kese-lamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusa-haan
2
D. Sejarah Bengkel
Bermula dari bapak yang bekerja di bengkel mobil, kira-kira berumur 17 tahun, mempunyai 3 saudara dan sebagai siswa yang bersekolahdi SMA.Sejak itulah beliau ikut ayah membengkel dengan kakak.Sampai akhirnya tamat SMA, beliau masih ikut ayah bekerja dan akhirnya menikah.Beliau tidak lagi ikut ayah karena sudah pandai membengkel.Dalam perjalanan beliau juga pernah ikut sebagai pekerja di bengkel, sampai akhirnya mempunyai 3 orang anak dan mempuyai rumah yang halamannya luas.disinilah tempat bengkel didirikan.Dalam bekerja beliau di bantu adik beliau,di sinilah bengkel imi motor berdiri hingga sekarang, yang beralamat di Jln.Seberan Effendi No 99 RT V Pelampitan Hulu.kesimpulannya beliau bekerja sebagai bengkel, dalam artian turun menurun.
E. DENAH BENGKEL
| |||||||||
BBBBBB
Jln. Saberan Effendi
3
F. STRUKTUR ORGANISASI
| |||
4
BAB 2
KAJIAN TEORI
A. Pengertian starter
Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan untuk memberikan putaran awal bagi engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel, engine mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang bakar.
B. Fungsi Motor Starter
Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya alat penggerak tenaga dari luar sebagai penggerak awal terjadinya proses pada motor bakar. Sistem stater pada motor bakar dipasangkan berfungsi sebagai penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan proses pembakaran didalam ruang bakar. Motor stater sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi tahanam-tahanan motor misalnya :
- Tekanan kompresi
- Gesekan pada semua bagian yang bergerak
- Hambatan dari minyak pelumas , sewaktu masih dingin kekentalannya.
C. Komponen Motor Stater
Motor starter terdiri dari beberapa komponen meliputi :
a. Yoke core dan pole core
Berfungsi sebagai tempat mengikat pole core yang dibuat dari besi/logam berbentuk silinder dan sekaligus merupakan rumah armature. Sedangkan pole core berfungsi sebagai sebagai penopang flied coildan merupakan medan magnet yang ditimbulkan oleh field coil. Pada umunya setiap starter mempunyai 4 buah pole core yang diikatkan pada yoke dengan di sekrup.
5
b. Field coil
Berfungsi untuk membangkitkan medan magnet pada starter. Field coil disambungkan secara seri dengan armature coil. Agar arus yang melewati field coil juga mengalir ke armature coil.
c. Armature dan shaft
Tersusun dari armature core, armature shaft, komutator, armature coil ini akan dapat mengubah energi listrik menjadi magnet dan diubah menjadi energi gerak putar pada poros armature.
d. Gigi pinion dan over cluth
Berfungsi sebagai penghubung putaran poros armature dengan gigi fly wheel sehingga putaran armature shaft dapat dipindahkan keporos engkol sehingga mesin dapat melakukan langkah kerja.
6
Over running clutch berfungsi untuk mencegah terjadinya putaran yang berlebihan pada motor starter. Karena putaran mesin setelah hidup akan melebihi putaran motor starter.
e. Drive lever berfungsi untuk mendorong gigi pinion ke arah fly wheel agar dapat berkaitan dan juga menarik gigi pinion untuk terlepas dari fly wheel.
f. Sikat sikat
Motor starter biasanya dilengkapi dengan 4 buah sikat, dua buah diikatkan pada pemegang yang diisolator dan disambungkan dengan armature coil melalui komutator. Sedangkan yang dua sikat diikat pada pemegang yang dihubungkan dengan masa body motor starter.
7
g. Magnetic switch
Magnetic switch merupakan komponen motor starter yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus dari baterai ke motor starter dengan kemagnetan. Magnetic switch terdiri dsari selenoid, inti magnet, plunger, pegas pengembali, kontak plat dan terminal.
Selenoid terdiri dua kumparan yaitu : kumparan yang berfungsi sebagai penarik (pull in coil) dan kumparan yang berfungsi sebagai penahan (hold in coil). Dan kedua kumparan ini akan menggerakan plunger sehingga kontak plat akan menghubungkan antara terminal 30 dengan terminal C serta menarik drive lever sehingga menghubungkan gigi pinion dengan fly wheel. Pada selenoid terdapat 3 terminal meliputi : terminal 50, terminal 30, dan terminal C
D.PRINSIP KERJA MOTOR STARTER
8
1) Pada saat kunci kontak ON/ST
Maka arus baterai mengalir melalui hold in coil ke massa, dan dilain pihak pull in coil, field coil dan kemassa melalui armature. Pada saat ini hold dan pull in coil membentuk gaya magnet dengan arah yang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada ke dua kumparan tersebut sama.
Dari kejadian ini kontak plat (plunger) akan bergerak kearah menutup main switch sehingga drive lever bergerak menggeser steter clutch (gigi pinion) kearah posisi berkaitan dengan ring gear (fly wheel).
baterai→terminal50→hold in coil→massa
baterai→terminal→pull in coil→field in coil→armature→massa
2) Pada saat gigi pinion berkaitan penuh (terminal 30 dan terminal C berhubungan)
Pada saat seleniod timbul gaya magnet dan plunger bergerak sehingga kontak plat menghubungkan terminal 30 dengan C motor starter maka terjadi aliran arus sebagai berikut :
baterai→terminal 30→seleniod→kontak plat→terminal C motor starter
pada kumparan pull in coil kemagnetannya hilang karena massa puul in coil dirangkai dengan terminal C motor starter, sehingga pada kumparan pull in coil tidak terjadi beda potensial sehingga pull in coil tidak bekerja, sedangkan hold in coil masih terjadi kemagnetan yang berfungsi untuk mempertahankan posisi plunger untuk tetap menahan kontak plat berhubungan dengan terminal C dengan terminal 30, sehingga motor starter tetap mendapat arus dan terjadinya putaran pada motor starter.
9
3) Pada saat starter switch OFF
Sesudah starter swicth ke posisi off dan main switch dalam keadaan belum membuka, maka aliran arusnya sebagai berikut :
Baterai→terminal 30→main switch→terminal C→field→armature→massa
Oleh karena switch off maka pull in coil dan hold in coil tidak mendapat arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C, sehingga aliran arus menjadi :
baterai→terminal 30→main switch→terminal C→ pull in coil→hold in coil→massa
karena arus pull in coil dan hold in coil berlawanan maka gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan maka arah gaya magnet dihasilkan juga berlawanan sehingga keduanya saling menghapuskan, hal ini mengakibatkan kekuatan pegas pengembali dapat mengembalikan kontak plat ke posisi semula. Dengan demikian drive lever menarik starter dan gigi pinion terlepas dari perkaitan fly wheel.
10
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Waktu pelaksanaan prakerin
Praktik kerja industri atau prakerin dimulai pada tanggal 12 maret 2012 sampai 10 juni 2012 di bengkel imi motor
B. Pembongkaran motor starter
Langkah pembongkaran dan perbaikan pada motor starter dapat dilakukan dengan mulai membuka bagian berikut :
1. Lepaskan terminal C magnetic switch
2. Lepaskan magnetic switch dan plunger dengan drive lever
3. Lepaskan ebd frame
- Lepaskan sekrup dan bearing cover.
- Dengan menggunakan feeler gauge, periksa celah dan dorong armature shaft antara lock plate dengan end frame.
- Lepaskan brush dan brush holder dengan tang lancip.
- Pastikan pengukuran ini kembali setelah selesai merakit.
11
4. Lepaskan armature shaft beserta over running clutch dari drive housing dan yoke.
5. Lepaskan starter cluth.
- Dengan menggunakan obeng, lepaskan snap ring.
- Lepaskan stop collar dari armature.
C. Pemeriksaan komponen motor starter
1) Pemeriksaan armature coil
→ ground tes (pengetesan hubungan ke massa/ body)
Dengan menggunkan alat pengetes alat atau circuit breker tester, periksa kumotator dan inti coil armature. Jika ada hubungan dengan massa body harus diganti.
12
→ pemegang sikat
Periksa isolator antara pemegang sikat negativ (-) dan positif (+). Pemegang sikat harus diperbaiki atau diganti jika ada hibungan.
→Sikat
Ukuran panjang sikat dan jika dibawah limit.
Panjang STD : 13,5 mm
Limit : 9 mm
13
→ pengetesan hubungan singkat
Letakkan armaturen diatas tester (glower) lalu letakan mata gergaji pada inti armature sementara armature diputar. Jika mata gergaji tertarik atau bergeser, berarti ada hubungan singkat.
→Kumparan armature
. pengetesan sirkuit terbuka
Dengan menggunakan alat pengetes armature atau circuit tester, periksa hubungan antara segmen. Jika tidak ada hubungan pada segala titik berarti terdapat keocoran.
14
Ø Pemeriksaaan kumotator
Ø Periksa permukaan yang kotor
Ø Perbaikan dengan menggunakan amlpas atau bubut bila perlu.
Ø Periksa kelonjongan
- Perbaikannya dengan cara di bubut.
Limit : 0,005 mm
Ø Periksa diameter komutator
- Jika dibawah limit armature harus diganti.
STD : 30 mm
Limit : 28 mm
15
Ø Pengetesan kebocoran
Periksa hubungan antara kabel timah dan coil medan. Jika tidak ada hubungan berarti terdapat kebocoran pada coil medan dan coil harus diganti.
2) Pemeriksaan magnetic switch
Ø Tekan plunger lalu dilepas, plunger harus berputar balik dengan segera setelah dilepaskan ke posisi semula.
16
Ø Periksa kebocoran pull in coil, kemungkinan terdapat hubungan antara terminal 50 dengan terminal C.
Ø Pengetesan kebocoran hold in coil, kemungkinan terdapat hubungan antara terminal 50 dengan body switch.
Ø Pengetesan switch magnet
- Setiap pengetesan dilakukan dalam waktu 3-5 detik
- Lepaskan terminal C
1. Pengetesan pull in
Hubungkan switch magnet dengan baterai seperti pada gambar.
Bagian negatif (-) baterai→body starter dan terminal C
Bagian positif : (+) baterai→terminal 50
Jika pinion menonjol, berarti pull dalam keadaan baik.
17
2. Pengetesan hold in \
Lepaskan kabel (-) dari terminal dan pinion harus masih dalam keadaan menonjol.
D. Pemasangan motor starter
Setelah selesai langkah pemeriksaan komponen, maka motor starter harus di rangkai kembali untuk selanjutnya dilakukan pengetesan tanpa beban. Langkah pemasangannya adalah sebagai berikut :
1. Tempatkan armature keadaan field frame
2. Pasang pemegang sikat
3. Pasang komutator end frame
4. Pasang rakitan field frame dan armature
5. Pasang switch magnet
6. Pasang tutup switch magnet
18
Pengetesan kemampuan kerja motor starter
Jepitlah motor starter pada ragum untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Langkah -langkah perangkaiannya :
a. Hubungkan starter pada baterai seperti pada gambar
Bagian positif : (+) baterai→(+)ampermeter
(-)ampermeter→terminal 30
Bagian negatif : (-) baterai→body starter
b. Hubungkan terminal 50 dan jika starter berputar dengan halus dengan meloncat keluar serta mempergunakan arus kurang dari spesifikasi berarti dalam keadaan baik.
c. Tes kembalinya gigi pinion
Lepaskan kabel negatif dari switch body dan periksa bahwa gigi pinion dapat tertarik masuk atau kembali.
19
20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah saya mengamati kembali apa-apa yang sudah saya tulis dalam laporan, maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Prakerin sangat berguna bagi siawa untuk menambah pandangan
wawasan, pengetahuan dan pengalaman kerja serta keterampilan yang nyata dalam dunia usaha.
2. Dengan program PRAKERIN siswa dapat terjun langsung kedunia kerja.
3. Dengan PRAKERIN diharaukan cara berpikir siswa dapat lebih luas menganai
kegiatan atau pekerjaan dalam bidan otomotif serta dapat bersikap
lebih dewasa dan mandiri.
4. Dengan program PRAKERIN di harapkan siswa dapat menembangkan
pengetahuan yang di peroleh dari dunia usaha dan selanjutnya di terapkan
dalam kehidupan dan dapat menjadi bekal dalam menghadapi era globalisasi yang menuntut setiap dunia usaha memiliki SDM yang tinggi yang mampu
bersaing dengan asing dan negara lain.
5. Program pelaksanaan Praktek Kerja Industry sangat tepat bagi siswa SMK untuk menambah pengalaman dan keterampilan kerja dibidang Teknik Mekanik Otomotif khususnya.
6. Dengan diadakannya PSG peserta dapat memperoleh pengukuran kerja dilapangan dan memperoleh pengetahuan khususnya dalam bidang praktek.
7. Jadi, plaksanaan praktek Kerja Industry.
21
B. Saran
Untuk mendukung terlaksananya program praktek kerja industry (prakerin ) yang akan dating maka dengan ini penulis memberikan saran yang sekiranya dapat di pertimbangkan.
1. Saran untuk sekolah
Dalam hal ini penulis menyarankan kepada guru mata diklat otomotif , agar ilmu –ilmu keteknikan yang akan di ajarkan harus di imbangidengan praktek dan peralatan yang mendukung sehigga pada saat pelaksanaan praktek siswa tidak merasa canggung lag iatau bersikap pasif dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan di dunia usaha/industry.
2. Saran untuk perusahaan
Untuk lebih memper dalam pengalaman siswa, hendaknya perusaan memberikan pekerjaan yang sekiranya dapat dilakukan oleh siswa, hal ini dilakukan dengan pengawasan dari pada pembimbing untuk menghindari terjadinya kesalahan dalambekerja dan untuk menghindari kecelakaan kerja.
3. Pada saat bekerja gunakanlah alat-alat dengan baik
4. Patuhilah tata tertib yang telah dibuat oleh suatu bengkel atau tempat kerja
5. Bertanggung jawablah sepenuhnya pada pekerjaan yang dilakukan hingga pekerjaan selesai.
22
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER :
13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar